Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menekankan, kepala daerah dan wakil kepala daerah yang baru agar mendorong pendidikan dan pelatihan relevan untuk kebutuhan industri masa depan.
Misalnya, pemimpin daerah yang baru harus mulai sadar akan pekerjaan masa depan dengan yang mengandalkan teknologi digital, robotika, dan kecerdasan buatan atau AI.
Airlangga melanjutkan, ada beberapa poin penting yang harus digarisbawahi untuk bisa fokus dalam pembangunan ekonomi nasional. Di antaranya, penguatan sektor perbankan nasional, optimalisasi ekosistem tabungan emas, industrialisasi di berbagai daerah, dan pemanfaatan ekonomi digital dan industri kreatif.
Airlangga mengungkapkan, kekuatan perbankan nasional saat ini mencapai US$ 90 miliar dalam sembilan bulan terakhir. Angka tersebut mencerminkan potensi besar dalam mendorong perputaran ekonomi domestik.
Selain itu, pemerintah juga terus mendukung pengembangan investasi di sektor strategis, termasuk industri hilirisasi dan pengolahan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Di sektor industri kreatif, Indonesia memiliki peluang besar dalam mengekspor produk budaya, seperti batik, tenun, fashion muslim, hingga animasi dan komik yang semakin diminati di pasar global. Industri ini telah mencapai nilai US$ 12,36 miliar dan berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional.
“Ekonomi kreatif adalah sektor tanpa batas, sky is the limit. Berapa pun produk berkualitas yang kita hasilkan, akan selalu ada pasar yang siap menyerapnya,” tutur Menko Airlangga saat menekankan pekerjaan masa depan melalui teknologi.
Pemerintah juga terus berkomitmen dalam menciptakan ekonomi yang lebih hijau melalui pengembangan energi terbarukan, seperti proyek hydropower di Kalimantan Utara yang berpotensi mengekspor listrik ke Malaysia dan Filipina.